Friday, November 11, 2011

DARI KONSEPSI SAMPAI KELAHIRAN



DEFINISI
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan proses persalinan,


PEMBUAHAN
Pembuahan (Konsepsi) adalah merupakan awal dari kehamilan, dimana satu sel telur dibuahi oleh satu sperma.Ovulasi (pelepasan sel telur) adalah merupakan bagian dari siklus menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba falopii (saluran telur) yang berbentuk corong , yang merupakan tempat terjadinya pembuahan.
Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang melalui vagina
bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi embrio (bakal janin).
Jika pada ovulasi dilepaskan lebih dari 1 sel telur dan kemudian diikuti dengan pembuahan, maka akan terjadi kehamilan ganda, biasanya kembar 2. Kasus seperti ini merupakan kembar fraternal.
Kembar identik terjadi jika pada awal pembelahan, sel telur yang telah dibuahi membelah menjadi 2 sel yang
terpisah atau dengan kata lain, kembar identik berasal dari 1 sel telur.
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah
menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopii yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi).


IMPLANTASI & PERKEMBANGAN PLASENTA
Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding rahim, yaitu pada tempatnya tertanam.
Blastosis biasanya tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian depan maupun dinding belakang.
Dinding blastosis memiliki ketebalan 1 lapis sel, kecuali pada daerah tertentu terdiri dari 3-4 sel.
Sel-sel di bagian dalam pada dinding blastosis yang tebal akan berkembang menjadi embrio, sedangkan sel-sel di bagian luar tertanam pada dinding rahim dan membentuk plasenta (ari-ari).
Plasenta menghasilkan hormon untuk membantu memelihara kehamilan dan memungkin perputaran oksigen, zat gizi serta limbah antara ibu dan janin. Implantasi mulai terjadi pada hari ke 5-8 setelah pembuahan dan selesai pada hari ke 9-10. Dinding blastosis merupakan lapisan luar dari selaput yang membungkus embrio (korion). Lapisan dalam (amnion) mulai dibuat pada hari ke 10-12 dan membentuk kantung amnion.
Kantung amnion berisi cairan jernih (cairan amnion) dan akan mengembang untuk membungkus embrio yang sedang tumbuh, yang mengapung di dalamnya. Tonjolan kecil (vili) dari plasenta yang sedang tumbuh, memanjang ke dalam dinding rahim dan membentuk percabangan seperti susunan pohon.
Susunan ini menyebabkan penambahan luas daerah kontak antara ibu dan plasenta, sehingga zat gizi dari ibu
lebih banyak yang sampai ke janin dan limbah lebih banyak dibuang dari janin ke ibu.
Pembentukan plasenta yang sempurna biasanya selesai pada minggu ke 18-20, tetapi plasenta akan terus tumbuh selama kehamilan dan pada saat persalinan beratnya mencapai 500 gram.


PERKEMBANGAN EMBRIO
Embrio pertama kali dapat dikenali di dalam blastosis sekitar 10 hari setelah pembuahan. Kemudian mulai terjadi pembentukan daerah yang akan menjadi otak dan medulla spinalis, sedangkan jantung dan pembuluh darah mulai dibentuk pada hari ke 16-17. Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke 20 dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang pertama. Organ-organ terbentuk sempurna pada usia kehamilan 12 minggu (10 minggu setelah permbuahan), kecuali otak dan medulla spinalis, yang terus mengalami pematangan selama kehamilan.

Kelainan pembentukan organ (malformasi) paling banyak terjadi pada trimester pertama (12 minggu pertama) kehamilan, yang merupakan masa-masa pembentukan organ dimana embrio sangat rentan terhadap efek obatobatan atau virus. Karena itu seorang wanita hamil sebaiknya tidak menjalani immunisasi atau mengkonsumsi obat-obatan pada trimester pertama kecuali sangat penting untuk melindungi kesehatannya. Pemberian obatobatan yang diketahui dapat menyebabkan malformasi harus dihindari.
Pada awalnya, perkembangan embrio terjadi dibawah lapisan rahim pada salah satu sisi rongga rahim, tetapi pada minggu ke 12, janin (istilah yang digunakan setelah usia kehamilan mencapai 8 minggu) telah mengalami
pertumbuhan yang pesat sehingga lapisan pada kedua sisi rahim bertemu (karena janin telah memenuhi seluruh rahim).


MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
Secara konvensional, kehamilan dihitung dalam minggu, dimulai dari hari pertama menstruasi terakhir.
Ovulasi biasanya terjadi 2 minggu sesudah menstruasi dan pembuahan biasanya terjadi segera setelah ovulasi, karena itu secara kasar usia embrio adalah 2 minggu lebih muda daripada jumlah minggu yang secara tradisional dipakai untuk menyatakan usia kehamilan. Dengan kata lain, seorang wanita yang hamil 4 minggu sedang mengandung embrio yang berumur 2 minggu.
Jika menstruasinya tidak teratur, maka perbedaan yang pasti bisa lebih atau kurang dari 2 minggu.
Untuk praktisnya, jika seorang wanita menstruasinya terlambat 2 minggu, dikatakan telah hamil 6 minggu.
Kehamilan berlangsung rata-rata selama 266 hari (38 minggu) dari masa pembuahan atau 280 hari (40 minggu) dari hari pertama menstruasi.
Untuk menentukan tanggal perkiraan persalinan bisa dilakukan perhitungan berikut:
- tanggal menstruasi terakhir ditambah 7
- bulan menstruasi terakhir dikurangi 3
- tahun menstruasi terakhir ditambah 1.
Hanya 10% wanita hamil yang melahirkan tepat pada tanggal perkiraan persalinan, 50% melahirkan dalam waktu 1 minggu dan hampir 90% yang melahirkan dalam waktu 2 minggu sebelum atau setelah tanggal perkiraan persalinan. Persalinan dalam waktu 2 minggu sebelum maupun sesudah perkiraan persalinan masih dianggap normal.
Kehamilan terbagi menjadi periode 3 bulanan, yang disebut sebagai:
- Trimester pertama (minggu 1-12)
- Trimester kedua (minggu 13-24)
- Trimester ketiga (minggu 25-persalinan).

MENDETEKSI KEHAMILAN
Jika seorang wanita yang biasanya mengalami menstruasi yang teratur mengalami keterlambatan 1 minggu atau lebih, mungkin dia hamil.
Pada awal kehamilan, wanita hamil bisa mengalami pembengkakan payudara dan mual, kadang disertai muntah. Pembengkakan payudara terjadi akibat bertambahnya kadar hormon wanita (terutama estrogen, juga progesteron). Mual dan muntah terjadi akibat estrogen dan HCG (human chorionic gonadotropin). Kedua hormon ini membantu memelihara kehamilan dan mulai dihasilkan oleh plasenta pada sekitar 10 hari setelah pembuahan. Pada awal kehamilan, banyak wanita yang merasa sangat lelah dan beberapa wanita mengalami perut kembung. Jika seorang wanita hamil, serviksnya lebih lunak dan rahim juga lebih lunak dan membesar. Biasanya vagina dan serviks menjadi kebiruan sampai ungu, karena pembuluhnya penuh terisi darah. Perubahan ini bisa terlihat pada pemeriksaan panggul. Biasanya untuk menentukan kehamilan dilakukan tes kehamilan pada darah maupun air kemih. Tes kehamilan ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) bisa dengan segera dan mudah mendeteksi kadar HCG yang rendah di dalam air kemih.
Selama 60 hari pertama kehamilan yang normal dengan 1 janin, kadar HCG berlipatganda setiap 2 hari. Selama kehamilan, rahim terus membesar. Pada kehamilan 12 minggu, rahim membesar keluar panggu, yaitu ke arah perut dan biasanya dapat dirasakan jika dokter memeriksa perut bagian bawah. Rahim terus membesar sampai setinggi pusar pada kehamilan 20 minggu dan sampai ke tulang iga bagian bawah pada usia kehamilan 36 minggu.
Cara lain untuk mendeteksi kehamilan:
1. Mendengarkan denyut jantung janin.
Denyut jantung janin bisa terdengar melalui stetoskop khusus atau USG Doppler.
Dengan bantuan steteoskop khusus, denyut jantung janin bisa terdengar pada usia kehamilan 18-20 minggu; sedangkan jika menggunakan USG Doppler, denyut jantung janin bisa terdengar pada usia kehamilan 12-14 minggu.
2. Merasakan pergerakan janin.
Ibu bisa merasakan gerakan janin pada kehamilan 16-20 minggu. Wanita yang sebelumnya pernah hamil akan meraskan gerakan janin ini lebih awal.
3. Memeriksa rahim dengan USG.
Rahim yang membesar bisa dilihat dengan USG pada kehamilan 6 minggu, demikian juga halnya dengan denyut jantung janin.

PERUBAHAN FISIK SELAMA KEHAMILAN
Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh, kebanyakan perubahan ini akan menghilang setelah persalinan.
· Jantung dan pembuluh darah.
Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung) meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 16-28 minggu. Karena curah jantung meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningka (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit). Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak menurun karena rahim yang membesar menekan vena yang membawa darh dari tungkai ke jantung. Selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar 30%, Setelah persalinan curah jantung menurun sampai 15-25% diatas batas kehamilan, lalu secara perlahan kembali ke batas kehamilan.
Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim. Karena janin terus tumbuh, maka darah lebih banyak dikirim ke rahim ibu.
Pada akhir kehamilan, rahim menerima seperlima dari seluruh darah ibu.
Ketika melakukan aktivitas/olah raga, maka curah jantung, denyut jantung dan laju pernafasan pada wanita hamil lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak sedang hamil.
Rontgen dada dan EKG menunjukkan sejumlah perubahan dalam jantung, dan kadang terdengar murmur jantung tertentu serta ketidakteraturan irama jantung. Semua perubahan tersebut adalah normal terjadi pada masa hamil, tetapi beberapa kelainan irama jantung mungkin akan memerlukan pengobatan khusus. Selama trimester kedua biasanya tekanan darah menurun tetapi akan kembali normal pada trimester ketiga.
Selama kehamilan, volume darah dalam peredaran meningkat sampai 50%, tetapi jumlah sel darah merah yang mengangkut oksigen hanya meningkat sebesar 25-30%.
Untuk alasan yang belum jelas, jumlah sel darah putih (yang berfungsi melindungi tubuh terhadap infeksi) selama kehamilan, pada saat persalinan dan beberapa hari setelah persalinan, agak meningkat.
· Ginjal
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar). Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur. Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi pada wanita hamil yang tidur miring.
Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung.
· Paru-paru
Ruang yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan meningkatnya pembentukan hormon progesterone menyebabkan paru-paru berfungsi lain dari biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya danuntuk janin.
Lingkar dada wanita hamil agak membesar.
Lapisan saluran pernafasan menerima lebih banyak darah dan menjadi agak tersumbat oleh penumpukan darah (kongesti). Kadang hidung dan tenggorokan mengalami penyumbatan parsial akibat kongesti ini. Tekanan dan kualitas suara wanita hamil agak berubah.
· Sistem pencernaan
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah sehingga terjadi sembelit (konstipasi). Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesteron. Wanita hamil sering mengalami heartburn (rasa panas di dada) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada di dalam lambung dan karena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan. Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita hamil dan jika sebelumnya menderita ulkus gastrikum biasanya akan membaik karena asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit.
· Kulit
Topeng kehamilan (melasma) adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di kulit kening dan pipi. Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling puting susu. Sedangkan di perut bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap. Spider angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba) bisa muncul di kulit, biasanya di atas pinggang. Sedangkan pelebaran pembuluh darah kecil yang berdinding tipis seringkali tampak di tungkai bawah.
· Hormon
Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam tubuh. Plasenta menghasilkan sejumlah hormon untuk membantu tubuh dalam mempertahankan kehamilan. Hormon utama yang dihasilkan oleh plasenta adalah HCG, yang berperan mencegah ovulasi dan merangsang pembentukan
estrogen serta progesteron oleh ovarium untuk mempertahankan kehamilan. Plasenta juga menghasilkan hormon yan gmenyebabkan kelenjar tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang
lebih aktif menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-debar (palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan suasana hati; selain itu juga bisa terjadi pembesaran kelenjar tiroid. Tetapi hipertiroidisme (overaktivitas kelenjar tiroid) hanya terjadi pada kurang dari 1% kehamilan.
Plasenta juga menghasilkan melanocyte-stimulating hormone yang menyebabkan kulit berwarna lebih gelap dan hormon yang menyebabkan peningkatan kadar hormon adrenal di dalam darah. Peningkatan kadar hormon in kemungkinan menyebabkan tanda peregangan berwarna pingk pada kulit perut. Selama kehamilan diperlukan lebih banyak insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Karena itu penderita diabetes yang sedang hamil bisa mengalami gejala diabetes yang lebih buruk.

PERAWATAN SELAMA KEHAMILAN
Pemeriksaan pada usia kehamilan mencapai 6 dan 8 minggu sangat penting untuk memperkirakan umur kehamilan dan tanggal perkiraan persalinan. Pemeriksaan fisik yang pertama kali dilakukan biasanya meliputi berat badan, tinggi badan dan tekanan darah. Kemudian dilakukan pemeriksaan leher, kelenjar tiroid, payudara, perut, lengan dan tungkai. Dengan bantuan stetoskop, dilakukan pemeriksaan terhadap jantung dan paru-paru; sedangkan pemeriksaan bagian belakang mata dilakukan dengan bantuan oftalmoskop. Juga dilakukan pemeriksaan panggul dan rektum guna mengetahui ukuran danposisi rahim dan kelaian pada panggul. Dilakukan pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan darah untuk sifilis, hepatitis, gonore, infeksi klamidia dan penyakit menular seksual lainnya.
Pemeriksaan darah juga dilakukan untuk menentukan golongan darah dan antibodi Rh.
Rontgen dada hanya dilakukan jika diketahui wanita hamil tersebut menderita penyakit paru-paru atau jantung. Jika tidak mendesak, sebaiknya pemeriksaan rontgen dihindari, terutama pada 12 minggu pertama karena janin sangat sensitif terhadap efek radiasi. Jika mendesak, janin harus dilindungi dengan cara menutupi perut bagian bawah dengan bahan yang mengandung timah hitam sehingga rahim terlindungi. Pemeriksaan penyaringan untuk diabetes harus segera dilakukan setelah kehamilan 12 minggu pada:
- Wanita yang pernah melahirkan bayi yang sangat besar
- Wanita yang pernah mengalami keguguran yang penyebabnya tidak jelas
- Wanita yang memiliki keluarga yang menderita diabetes.
Pada minggu ke 28, semua wanita hamil harus menjalani pemeriksaan penyaringan untuk diabetes.
Pada minggu ke 16-18, dilakukan pemeriksaan kadar alfa-fetoprotein (suatu protein yang dihasilkan oleh janin) di dalam darah ibu. Jika kadarnya tinggi, kemungkinan janin yang dikandung menderita spina bifida atau terdapat lebih dari 1 janin.
Jika kadarnya rendah, kemungkinan terdapat kelainan kromosom pada janin. Dengan USG, kehamilan bisa diketahui mulai dari 4-5 minggu setelah ovulasi. USG juga digunakan untuk:
- Mengikuti perkembangan kehamilan
- Menentukan tanggal perkiraan persalinan
- Menentukan laju pertumbuhan janin
- Merekam denyut jantung atau pernafasan janin
- Mengetahui kehamilan ganda
- Mengetahui sejumlah kelainan (misalnya plasenta previa)
- Mengetahui kelainan posisi janin
- Memandu jarum pada pengambilan contoh cairan ketuban untuk keperluan pemeriksaan genetic atau kematangan paru-paru (amniosentesis).

Pada kehamilan muda, sebelum menjalani pemeriksaan USG, sebaiknya ibu meminum banyak air karena kandung kemih yang penuh akan mendorong rahim keluar rongga panggul sehingga bisa diperoleh gambaran janin yang
lebih jelas. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap 4 minggu (1 kali/bulan) sampai usia kehamilan mencapai 32 minggu. Kemudian setiap 2 minggu sampai usia kehamilan mencapai 36 minggu dan sesudah 36 minggu, pemeriksaan dilakukan 1 kali/minggu. Pada setiap pemeriskaan, dilakukan pengukuran berat badan dan tekanan darah, serta ukuran dan bentuk rahim
untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin. Air kemih diperiksa untuk mengetahui adanya gula dan protein. Adanya gula menunjukkan diabetes dan protein menunjukkan pre-eklamsi (tekanan darah tinggi, protein dalam air kemih dan penimbunan cairan selama kehamilan).
Jika ibu memiliki darah Rh-negatif, maka dilakukan pemeriksaan antibodi Rh. Jika darah ibu memiliki Rh-negatif dan darah ayah memiliki Rh-positif, maka janin bisa memiliki Rh-positif. Jika
darah janin yang memiliki Rh-positif memasuki peredaran darah ibu yang memiliki Rh-negatif, maka tubuh ibu akan membentuk antibodi Rh yang bisa masuk ke aliran darah janin dan merusak sel darah merah sehingga terjadi jaundice (kuning), yang bisa menyebabkan kerusakan otak atau kematian janin.

Kenaikan berat badan pada saat hamil, pada wanita yang memiliki ukuran rata-rata biasanya berkisar antara 12,5- 15 kg (sekitar 1-1,5 kg/bulan).
Kenaikan berat badan yang melebihi 15-17,5 kg menyebabkan penumpukan lemak pada janin dan ibu. Berat badan yang tidak bertambah merupakan pertanda buruk (terutama jika kenaikan berat badan total kurang dari 5 kg) dan hal ini bisa menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang lambat. Kadang kenaikan berat badan disebabkan oleh penimbunan cairan akibat jeleknya aliran darah tungkai pada saat wanita hamil berdiri.
Hal ini bisa diatasi dengan cara berbaring miring ke kiri selama 30-45 menit sebanyak 2-3 kali/hari. Selama kehamilan, kebutuhan kalori harus ditambah sekitar 250 kalori agar tersedia zat gizi yang cukup untuk pertumbuhan janin. Wanita hamil sebaiknya mengkonsumsi makanan yang gizinya seimbang, termasuk buah-buahan dan sayursayuran. Hindari makanan yang terlalu asin atau makanan yang mengandung bahan pengawet. Seorang wanita hamil tidak boleh minum obat sembarangan. Selama kehamilan, kebutuhan tubuh akan zat besi meningkat guna memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Biasanyadiberikan tambahan zat besi. Pemberian zat besi bisa menyebabkan gangguan lambung yang ringan dan sembelit.
Mual dan muntah bisa dikurangi dengan merubah pola makan, yaitu:
- Minum dan makan dalam porsi kecil tetapi sering
- Makan sebelum lapar
- Makanan lunak.
Untuk mengatasi morning sickness (mual di pagi hari) sebaiknya memakan 1-2 keping biskuit sebelum beranjak dari tempat tidur. Jika mual dan muntahnya sangat berat dan menetap sehingga terjadi dehidrasi, penurunan berat badan atau gangguan lainnya, maka biasanya wanita hamil harus menjalani perawatan di rumah sakit untuk semantara waktu
dan mendapatkan cairan melalui infus. Edema (pembengkakan) sering terjadi, terutama pada tungkai. Demikian juga halnya dengan varises pada tungkai dan di daerah sekitar lubang vagina.
Untuk mengurangi pembengkakan tungkai, bisa digunakan penyangga elastis atau berbaring dengan posisi tungkai lebih tinggi.

Wasir bisa diatasi dengan mengkonsumsi obat pelunak tinja atau berendam di air hangat.
Pada saat hamil biasanya jumlah cairan yang keluar dari vagina bertambah, hal ini adalah normal. Trikomoniasis dan kandidiasis merupakan infeksi vagina yang sering ditemukan selama kehamilan dan mudah diobati. Vaginosis bakterialis (infeksi bakteri pada vagina) bisa menyebabkan kelahiran prematur dan harus diobati secara tuntas. Wanita hamil bisa tetap melakukan kegiatan sehari-harinya dan berolahraga. Hubungan seksual selama kehamilan tetap boleh dilakukan, kecuali jika terjadi perdarahan, nyeri atau kebocoran air ketuban. Setiap wanita hamil sebaiknya mengetahui tanda-tanda awal persalinan. Tanda yang utama adalah kontraksi perut bagian bawah dengan selang waktu tertentu dan nyeri punggung. Menjelang akhir kehamilan (setelah 36 minggu), dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk mencoba memperkirakan saat persalinan

APARATUS GOLGI


Deskripsi
            Badan golgi merupakan salah satu organel yang termasuk anggota sistem endomembran di dalam sel. Dalam bab ini akan dipelajari tentang strutur apparatus golgi serta peranannya dalam pengepakan protein  dan sekresi sel

Kompetensi Dasar
Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi aparatus golgi dan proses sekresi sel
PENDAHULUAN
            Selama 50 tahun apparatus golgi masih diperdebatkan apakah itu suatu struktur ril atau hanya merupakan artefak. Artefak adalah suatu struktur sekunder yang timbul akibat pewarnaan dan tidak terdapat dalam sel atau jaringan hidup. Pada tahun 1898, Camilo Golgi, dengan menggunakan pewarnaan campuran osmium tetra oksida dan ribidium bikromat pada sel saraf menemukan bahwa artifak merupakan suatu organel sel yang selanjutnya disebut dengan Apparatus Golgi.  Golgi dapat menentukan bahwa jala tersebut terdapat di sekitar inti dan berwarna kuning gelap. Belakangan para ahli sitologi dengan menggunakan pewarnaan lain, menemukan organel yang sama pada sel lain.
            Perichinto (1910) mengemukakan bahwa  apparatus golgi terdiri dari kelompok diktiosom. Diktiosom di bawah mikroskop cahaya tampak terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang mengendap atau bagian kromofil dan bagian yang tidak mengendap atau bagian kromofob.
            Keadaan apparatus golgi sebenarnya baru diketahui setelah mikroskop elektron ditemukan. Mollenhauer (1967) menemukan struktur lebih terinci dari organel ini. Organel ini hampir ditemua pada semua sel hewan dan tumbuhan.  Apabila diamati dengan menggunakan mikroskop elektron, apparatus golgi merupakan  organel yang unit elementarinya adalah cisterna (rongga/ lumen/ saluran) yang berjendela, bertumpuk-tumpuk, penempatan dari sirkulasi sitomembran yang memainkan peran utama pada transfer dan pengepakan protein yang dikerjakan oleh RE, pada sintesa glycoprotein dan mucopolysaccharida.
STRUKTUR
1. Bentuk
Bentuknya bervariasi dari satu sel ke sel lainnya, juga dalam sel yang sama. Bentuknya bervariasi oleh adanya siklus fungsionilnya. Kadang­-kadang digambarkan seperti suatu jalinan padat, dibentuk oleh trabekuia beranasiomosis sebagai suatu flat yang tidak beraturan dan berjendela, sebagai suatu cincin. Pada sel glandula, bentuknya berupa jalinan padat.
Aparatus golgi memiliki ciri morfologis yang khas dan terdiri dari suatu kantong pipih yang disebut dengan cisternae. Sisterna merupakan bagunan dasar yang menjadi ciri aparatus golgi. Aparatus golgi terdiri dari 5 lempeng cisterna yang sejajar melengkung berbentuk piala. Tiap sisterna berupa kantung gepeng bertekuk. Bagian tepi tiap sisterna biasanya menggelembung dan berlobang. Di bagian tepi terdapat pembuluh yang menghubungkan sesama sisterna. Di daerah tepi juga terdapat tonjolan yang akan lepas membentuk vesikula. Bagian sisterna disebut dengan sakulus.
Sisterna memiliki diameter antara 0,5 – 1,0 µm. Sisterna yang menyusun Aparatus Golgi terpolarisasi. Sisterna yang berdekatan dengan retikulum endoplasma disebut dengan cis cisterna sedangkan sisi sebaliknya disebut dengan trans cisterna. Pengamatan dengan menggunakan berbagai teknik berbeda menunjukkan bahwa Aparatus Golgi memiliki komposisi yang tidak sama satu dengan lainnya. Berdasarkan hal tersebut aparatus golgi dibedakan menjadi 4 kompartemen berbeda yaitu cis cisterna, medial cisterna, trans cisterna, dan trans golgi network (TGN). Struktur dan jumlah cisterna bervariasi rata-rata 5 atau 8, namun dapat mencapai 30 cisterna dan kadang lebih. Setiap cisterna berjarak antara 10 - 15 nm (sama sekali tidak mengandung ribosom, glikogen, meskipun dyctyosome dikelilingi oleh hyaloplasma).
            Vesikula terdapat di sebelah dalam sisterna yang terdiri dari banyak sekali gelembung. Bagian ini tumbuh dari retikulum endoplasma atau selaput inti. Selanjunya akan bergabung dengan sisterna membentuk sisterna baru. Pada sisterna sebelah atas akan pecah membentuk vasikula baru yantg berisi bahan sekresi.
Aparatus golgi dibedakan pula menurut kekutubannya. Kutub sebelah bawah yang berdekatan dengan inti atau retikulum endoplasma disebut dengan forming face. Disebut forming face karena pada bagian ini bahan yang akan disekresi dibentuk, diproses dan dirakit.   Sedangkan kutub dekat membran plasma disebut dengan maturing face. Disebut maturing face karena pada bagian ini bahan yang akan disekresi  mengalami pematangan, dipadatkan kemudian dibungkus dan dilepaskan menjadi vesikula sekretoris. Nanti vesikula ini akan bergabung dengan membran plasma.
           
2. Ukuran
Ukurannya sangat bervariasi. Pada sel-sel glandula atau nervum berukuran besar, sedang dalam sel muskular lebih kecil. Ukuran ini bervariasi oleh siklus fungsinya, berkembang baik pada sel yang hiperaktif, dan kurang berkembang pada sel yang sedang istirahat atau hipoaktif. Selama terjadi penuaan sel, AG berkurang secara progresif untuk selanjutnya menghilang.
3. Letak
Umumnya melekat pada tiap tipe sel. Pada sel yang berasal dari ektodennis, AG berada di antara inti dan permukaan epiteln. Pada glandula endokrin, disposisinya bervariasi, kecuali pada thyroid di mana AG berada antara inti dan pusat vesikula.
Namun selama berfungsinya sel-sel thiroid posisinya akan berbeda-beda. Nampaknya AG berpindah-pindah dan hal ini bergantung pada faktor mekanik. Ultrastruktur dari Aparatus Golgi (Pengamatan dengan mikroskop elektron) Aparatus golgi pada tingkat ultrastruktur, memiliki 2 tingkatan organisasi yaitu: cisterna dan dictyosome
4. Komposisi kimia
Dengan pewarnaan sitokimia tampak bahwa AG terdiri dari:
Ø      Polisakarida pada seluruh sakulus.
Ø      Thiamin pyrophosphatase (Tp ase) dan nukleotida diphosphatase (NADPase), terdapat pada kedua cisterna dari fase cis
Ø      Asam phosphatase pada cisterna dari fase trans.
Ø      Nukleotida adenin dinucleotida phosphatase (NADPase) dalarn cisterna intermediet dan suatu 5' nucleotidase adenylate cyclase pada cisterna cis dan trans.
5. Fungsi
Aparatus golgi memiliki berbagai peran, yaitu:
-            dalam transfer dan konsentrasi protein yang ditujukan untuk dieksresi
-            dalam pembentukan membran baru
-            sintesa polisakarida dan glikoprotein
-            dalam suatu bagian katabolisme seluler.

APARATUS GOLGI DAN SEKRESI
            Protein yang akan disekresi atau yang telah disintesis dalam retikulum endoplasma masuk ke dalam apparatus golgi melalui vesikula-veskula yang tumbuh dan lepas di ujung-ujung retikulum endoplasma yang berdekatan dengan apparatus golgi. Pembentukan vesikula ini didahului oleh terbentuknya kuncup pada ujung retikulum endoplasma. Kuncup ini akan lepas membentuk vesikula. Vesikula bergabung dengan sisterna. Dalam sisterna, protein diproses lebih lanjut lalu dibungkus dalam vesikula sekretoris yang selanjutnya akan terlepas.
RANGKUMAN
Badan golgi merupakan salah satu organel yang termasuk anggota sistem endomembran di dalam sel. Organel ini hampir ditemua pada semua sel hewan dan tumbuhan.  Aparatus golgi memiliki bentuk yang bervariasi dari satu sel ke sel lainnya, juga dalam sel yang sama. Bentuknya bervariasi oleh adanya siklus fungsionilnya. Kadang­-kadang digambarkan seperti suatu jalinan padat, dibentuk oleh trabekuia beranasiomosis sebagai suatu flat yang tidak beraturan dan berjendela, sebagai suatu cincin. Apparatus golgi merupakan  organel yang unit elementarinya adalah cisterna (rongga/ lumen/ saluran) yang berjendela, bertumpuk-tumpuk, penempatan dari sirkulasi sitomembran yang memainkan peran utama pada transfer dan pengepakan protein yang dikerjakan oleh RE, pada sintesa glycoprotein dan mucopolysaccharida.






RETIKULUM ENDOPLASMA


Deskripsi
kali ini akan dipelajari tentang struktur dan fungsi retikulum endoplasma serta peranannya dalam proses biosintesis protein serta fungsi retikulum endoplasma lainnya.
Kompetensi Dasar
Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi retikulum endoplasma dan proses biosintesis serta pemulihan selaput sel
PENDAHULUAN
Pada tahun 1887, Garnier mencatat bahwa sitoplasma sel kelenjar sering berbeda warna dengan bagian lain dalam sitoplasma. Pada bagian ini sering terlihat adanya gambaran seperti guratan atau lempen. Ia mengira bagian tersebut berhubungan dengan proses sekresi dan bagian tersebut disebut sebagai ergatoplasma. Belakangan diketahui bahwa bagian tersebut banyak mengandung RNA. RNA bersifat asam berarti memiliki afinitas kuat terhadap basa, seperti metilen blue dan toloidin blue sehingga disebut basofil. Ternyata sitoplasma  yang basofil tidak hanya terdapat pada sel kelenjar tetapi juga pada sel-sel yang giat tumbuh dan pada sel-sel yang aktif mensintesis protein. Ergatoplasma di dalam sel saraf disebut dengan Badan Nissl menjelang.yang disebut dengan retikulum endoplasma (artinya jala-jala dalam plasma). 
Deskripsi
Pada bab ini akan dipelajari tentang struktur dan fungsi retikulum endoplasma serta peranannya dalam proses biosintesis protein serta fungsi retikulum endoplasma lainnya.
Kompetensi Dasar
Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi retikulum endoplasma dan proses biosintesis serta pemulihan selaput sel
PENDAHULUAN
Pada tahun 1887, Garnier mencatat bahwa sitoplasma sel kelenjar sering berbeda warna dengan bagian lain dalam sitoplasma. Pada bagian ini sering terlihat adanya gambaran seperti guratan atau lempen. Ia mengira bagian tersebut berhubungan dengan proses sekresi dan bagian tersebut disebut sebagai ergatoplasma. Belakangan diketahui bahwa bagian tersebut banyak mengandung RNA. RNA bersifat asam berarti memiliki afinitas kuat terhadap basa, seperti metilen blue dan toloidin blue sehingga disebut basofil. Ternyata sitoplasma  yang basofil tidak hanya terdapat pada sel kelenjar tetapi juga pada sel-sel yang giat tumbuh dan pada sel-sel yang aktif mensintesis protein. Ergatoplasma di dalam sel saraf disebut dengan Badan Nissl menjelang.yang disebut dengan retikulum endoplasma (artinya jala-jala dalam plasma).
Porter dkk (1945) menemukan jala-jala yang halus pada sitoplasma fibroblas ayam. Pada irisan tipis jala-jala ini tampak seperti saluran buntu, gelembung memanjang atau berupa terusan. Pada irisan seri yang diamati si bawah mikroskop elektron, Fry Wyssling dan Muhlethaler (1965) menunjukkan bahwa terusan-terusan tersebut saling berhubungan dan berjalinan di seluruh sitoplasma. Retikulum endoplasma yang besar-besar dapat diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya seperti badan Nissl pada sel saraf tetapai struktur yang lebih rinci baru dapat dilihat di bawah mikroskop elektron.

STRUKTUR RETIKULUM ENDOPLASMA
Retikulum endoplasma adalah suatu kumpulan kantung seperti membran berbentuk pipa, gelembung dan kantung pipih yang meluas dalam sitoplasma sel eukariot.  Retikulum endoplasma dibagi dua kategori yaitu retikul endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus. Kedua macam retikulum endoplasma ini menyusun suatu sistem membran yang melingkupi suatu ruang. Bagian dalam membran disebut dengan luminal atau ruang sisterna (cisternal space) dan daerah diluar membran yang disebut ruang sitosolik (cytololic space) Perbedaan morofologi antara retikulum endplasma kasar dan halu terletak apa ada tidaknya ribosom yang terikat pada membran yang berhadapan dengan ruang sitosolik. Retikulum endoplasma kasar merupakan organel berbatas membran yang terusun dari suatu kantong pipih yang disebut dengan sisterna.  Sedangkan komponen membran dari retikulum endoplasma halus berbentuk tubular.
Perbedaan jumlah antara kedua jenis retikulum endoplasma ditentukan oleh jenis sel. Sebagai contoh, sel yang mensekresi protein dalam jumlah besar seperti sel pancreas, kelenjar ludah mempunyai retikulum endoplasma yang banyak. Kalau dilihat secara menyeluruh, retikulum endoplasma kasar dan halus dibedakan tidak hanya berdasarkan ada tidaknya ribosom pada membrannya tetapi juga pada susunannya dalam sitoplasma. Retikulum endoplasma kasar tampak berupa saluran panjang, berjajar melengkung teratur, sedangkan retikulum endoplasma halus berupak pembuluh (tubuler) atau gelembung (vesikuler) yang tidak teratur. Retikulum endoplasma kasar dan halus berhubungan di suatu tempat, karena dalam banyak hal kedua retikulum endoplasma ini bekerja sama dalam melakukan aktivitas sel.
 Retikulum endoplasma halus (SER) berkembang dalam sejumlah jenis sel seperti sel otot rangka, tubulus ginjal dan kelenjar steroid. Protein retikulum endoplasma bervariasi antara satu sel dengan sel lain bergantung kepada fungsi, seperti:
-          sintesis hormon steroid pada kelenjar gonad dan korteks ginjal
-          detoksifikasi pada hati memiliki komponen organik yang bervariasi seperti barbiturat dan etanol.
-          Pelepasan glukosa dari glukosa 6 fosfat pada hati. Jejumlah besar glikogen di dalam hati disimpan sebagai granula yang terikat dengan membran luar retikulum endoplasma halus.
RETIKULUM ENDOPLASMA KASAR
     Retikulum endoplasma kasar, karena pada membrannya melekat banyak sekali ribosom sehingga tampak kasar di bawah mikroskop dan tidak tampak licin. Elemen karakteristik dari REG adalah berupa lembaran tipis yang terdiri dari 2 membran bersatu pada bagian tepi masing-masing dan dibatasi oleh suatu cavite berbentuk kantong yang aplatis (sakulus). Letak dan jumlah dari sakulus bervariasi, tergantung pada jenis sel dan fungsi dari aktivitasnya. Bila letak REG berkembang balk, letak sakulus menjadi sistematis, terarah, paralel satu dengan yang lainnya. Pada sel-sel glandula dari acini pankreas dan paratoide terdapat pada maxilla. Semua sakulus menempati bagian basal dari sitoplasma. Pada sel yang kurang aktif juga mengandung sakulus namun jumlahnya jarang
2. Struktur Tabulair Retikulum Endoplasma Halus
Berlawanan dengan penyusun lamellair dari REG, maka REL dibentuk dari satu labirynth berkanalikula halus, saling berhubungan, dan berinfiltrasi dalam semua sitoplasma.
Tidak ada ribosom pada permukaan eksternal dari membrannya. REL memiliki sifat yang membuka kantak atau hubungan yang penting dengan mitokondria, tempat glikogen dan peroxysomes.
Kesimpulan adalah:
-    REG memiliki suatu organisasi sakular dan membrannya ditutupi oleh ribosom.
-    REL adalah suatu jalinan tubuli-tubuli yang beranatomosis dan dikarakterisasi oleh tidak adanya ribosom.
3. Penyusun Kimia dari Membran Retikulum Endoplasma
Dengan teknik ultrasentrifugasi differentielle memisahkan membran RE dalam bentuk vesikula-vesikula kecil; mikrosom, tertutupi atau tidak oleh ribosom (Gambar 6.10).
Analisa hiokimia dari membran tersebut (ditraitmen dengan rihonuklease untuk mengeliminasi Ribonukleoprotein), memperlihatkan bahwa membran RE mengandung:
•   Protein yang terstruktur dan lemak (30% atau 50%).
•   Enzim, yang dibutuhkan pada sintesa protein, pada metabolisme lemak, dan pada fenomena detoxifikasi.
REL dan REG saling berhubungan, meskipun sukar untuk memisahkan membrannya, namun penyusun biokimianya dari kedua sistem tersebut berbeda, yaitu:
Ø      Kandungan fosfolipida lebih tinggi pada REL dari REG.
Ø      Perbandingan kuantitas fosfolipidal kuantitas kolesterol adalah 15 untuk REG dan 4 untuk REL.
Ø      Glukosa 6-fosfat terutama terdapat pada REG.
Ø      5-nukleotidase terutama terdapat pada REL.
Ø      Susunan dari lemak dan protein ses
uai dengan model Singer - Nicolson.
Fungsi Retikulum Endoplasma
1. Fungsi sintesa
Sintesa protein ini dilakukan bersama-sama dengan ribosom, di mana protein yang dibebaskan masuk dalam cavite RE.
a.      SINTESA lemak: RE bertanggung jawab pada sintesa lemak, membrannya mengandung sistem enzimatik yang bertanggung jawab pada pemanjangan dan saturasi dari asam lemak.
b.      Sintesa glyciprotein; protein disintesa oleh REG, dapat berasosiasi pada gula. Sintesa glycoprotein ini disebut glycosilasi. Berawal pada REG dan berakhir pada AG.
c.      Sintesa membran; Sistem membraner ini sangat berbeda di mana disintesa fosfolipida dan protein yang berasal dari pembentukan membran sel.